Salah Nurunin Resleting
Tumini seorang wanita dewasa pegawai sebuah kantor swasta asing pagi itu mau berangkat kerja dan lagi menunggu bus kota di mulut gang rumahnya. Seperti biasa pakaian yang dikenakan cukup ketat, roknya semi-mini, sehingga bodinya yang seksi semakin kelihatan lekuk likunya.
Bus kota datang, tumini berusaha naik lewat pintu belakang, tapi kakinya kok tidak sampai di tangga bus. Menyadari keketatan roknya, tangan kiri menjulur ke belakang untuk menurunkan sedikit resleting roknya supaya agak longgar.
Tapi, ough, masih juga belum bisa naik. Ia mengulangi untuk menurunkan lagi resleting roknya. Belum bisa naik juga ke tangga bus. Untuk usaha yang ketiga kalinya, belum sampai dia menurunkan lagi resleting roknya, tiba-tiba ada tangan kuat mendorong pantatnya dari belakang sampai Marini terloncat dan masuk ke dalam bus.
Tumini melihat ke belakang ingin tahu siapa yang mendorongnya, ternyata ada pemuda gondrong yang cengar-cengir melihat Tumini.
“Hei, kurang ajar kau. Berani-beraninya nggak sopan pegang-pegang pantat orang!”
Si pemuda menjawab kalem, “Yang nggak sopan itu situ, Mbak. Masak belum kenal aja berani-beraninya nurunin resleting celana gue.”
Uang palsu
Satu hari, seorang kakek pergi ke rumah sakit berniat untuk memasang gigi palsu. Setelah beberapa saaat, gigi si kakek selesai di pasang. Si kakek bertanya”berapa biayanya dok”????????
dokter menjawab” : hanya 50 ribu saja”.
Lalu si kakek memberikan uang dan pergi beranjakl pulang. Tak jauh dari ruang periksa, sang kakek di panggil oleh sang dokter.
“Kakek,, ini uangnya palsu”????
Sikakek menjawab dengan tenangnya, “iya memang benar”.
Sidokter heran,kenapa????
kan benar, dokter juga memasang gigi palsu bukan gigi asli.
hehehehhehehehehhe.,..,.,,.,.,.,.,.,,,.,.,.,, .,.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar